Pengalaman Menjadi TimNas Indonesia di International Earth Science Olympiad (IESO) 2017 Perancis

Puji Tuhan gue bisa menjadi wakil dari Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (TOIKI) 2017 – Polaris, dalam ajang International Earth Science Olympiad (IESO). IESO 2017 diselenggarakan pada tanggal 21 – 29 Agustus 2017 di Provinsi Cote d’Azur, Perancis. Buat yang belum tahu, IESO adalah ajang olimpiade internasional untuk bidang Ilmu Kebumian. Sekarang gue ingin berbagi pengalaman gue dalam mengikuti ajang ini. 

Keberangkatan dari Bandara Soetta
dari kiri: Pak Asep, Pak Zadrach, Alse, Frans, Pak Hendra, Rifki, Fadly, Pak Hakim, Pak Warsito

Delegasi Indonesia berangkat pada tanggal 20 Agustus 2017 dari Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan maskapai KLM Dutch-Airlines. Sesampainya di Malaysia, pesawat yang kami tumpangi mengalami kerusakan mesin yang cukup parah dan pada waktu yang bersamaan pula, Malaysia sedang menyelenggarakan SEA Games. Akibatnya, penerbangan kami terpaksa ditunda hingga keesokan harinya, alias delay 25 jam. Sungguh hari yang sangat melelahkan. Akibat dari kejadian ini, timnas Indonesia tidak bisa mengikuti acara opening ceremony dan beberapa acara lainnya. Beruntung, oleh pihak maskapai, kami disewakan kamar di hotel bintang lima yang cukup mewah.

Di Pesawat KLM Dutch-Airlines

Day 1 – Monday, 21st August
Seharusnya tanggal ini adalah hari kedatangan para delegasi dari seluruh dunia. Timnas Indonesia masih terjebak di Malaysia dengan kondisi yang cukup melelahkan. Walau begitu gue tetap enjoy aja, toh makanannya juga enak-enak kok. Lokasi kami menginap berada di The Saujana Hotel dan para peserta SEA Games juga menginap di hotel yang sama dengan kami.

Berangkat dari Bandara Kuala Lumpur Malaysia

Day 2 – Tuesday, 22nd August
Di hari kedua ini, seharusnya (#lagi) ada acara opening ceremony. Namun apa daya, timnas Indonesia masih berada di pesawat dan harus transit dahulu di Bandara Schipol Amsterdam. Kami sampai di Bandara Nice sekitar jam 1 siang dan kami dijemput oleh seorang volunteer asal Austria yang bernama Tobi Gaggl. Saat kami sampai di lokasi penginapan (International Centre of Valbonne), kami langsung makan siang dan pergi ke acara ceramah di Polytech Nice-Sophia. Setelah ceramah, kami dibawa menuju Sophia-Labs menggunakan bus. Namun, karena timnas Indonesia jalannya lambat (kalian tau lah orang Indonesia kalau jalan pasti sambil ngobrol :p), seluruh bus yang disediakan panitia sudah penuh. Jadi, timnas Indonesia beserta timnas Perancis (tuan rumah ngalah) harus berjalan kaki menuju Sophia-Labs. Sebenarnya gue agak bingung sih karena seharusnya kami bisa berdiri di bus, tetapi menurut mereka itu kurang aman. Terpaksa deh kami berjalan kurang lebih 20 menit dalam kondisi yang masih jet lag dan lelah.
Malam harinya, seluruh peserta IESO berkumpul di lapangan. Kami semua berkenalan dan bermain banyak permainan. Meskipun sebenarnya gue jet lag dan ngantuk berat, gue nggak mau menyia-nyiakan waktu gue di sini. Gue pun ikut bermain bersama teman-teman dari seluruh dunia, kapan lagi gue dapat kesempatan ini. Kami bermain the wind blows, canoo-canoo, dan polisi-maling versi international #loh. Fyi, karena lagi musim panas, maka sekitar jam 7/8 malam kondisinya masih cerah, malam rasa sore.

Transit di Bandara Schipol Amsterdam Belanda

Pegunungan Alpen dari atas

Valbonne dari atas

Kedatangan di Bandara Nice Perancis

Day 3 – Wednesday, 23th August
Hari ini kami semua diajak menjelajah Pegunungan Alpen Perancis (Mercantour French-Alps). Pertama-tama, kami menyusuri lembah Daluis (Gorges de Daluis) yang dialiri oleh Sungai Var. Untuk pertama kalinya gue melihat sungai tipe braided stream. Lembah ini dikelilingi oleh batupasir merah yang sangat memukau.
Setelah itu, kami menuju Valberg. Di sini kami semua mendaki menuju lokasi berkumpul dan melihat pemandangan yang begitu indah. Saat sampai di atas, kami semua makan siang di tepi danau buatan yang tidak kalah indahnya.

Gorges de Daluis Lembah Pegunungan Alpen

Foto bersama peserta IESO

Day 4 – Thursday, 24th August
Hari yang cukup menegangkan karena perlombaan dimulai pada tanggal ini. Hari ini kami semua melakukan tes tertulis yang dibagi menjadi dua sesi. Written test 1 berupa materi geologi yang berdurasi 3 jam, sedangkan written test 2 berupa materi meteorologi, astronomi, dan oseanografi yang berdurasi 2 jam. Kami mendapat dua set soal, yaitu versi bahasa Inggris dan versi bahasa Indonesia. Sayangnya, versi bahasa Indonesianya banyak kesalahan penerjemahan karena dosen-dosen yang menerjemahkan soal sangat lelah dan mengalami jet lag. Akhirnya, gue mengerjakan soal yang versi bahasa Inggris untuk meminimalisir kesalahan.
Saat menyelesaikan written test 1, gue baru sadar ternyata nomor peserta gue sama dengan nomor peserta India, yaitu IND-S04. Ternyata, panitia melakukan kesalahan karena seharusnya nomor peserta gue adalah IDN-S04. Bisa-bisa kalau gue nggak nyadar, akan berakibat sangat fatal karena di lembar jawaban hanya ditulis nomor peserta dan nggak ada namanya sama sekali.
Malam harinya kami semua berkumpul dan dilakukan pembagian tim internasional untuk ITFI (International Team Field Investigation) dan ESP (Earth Science Project). Gue masuk ke dalam kelompok A. Kelompok A terdiri dari gue, Nike (Jerman), Ittai (Israel), Ruijie (China), Moldyr (Kazakhstan), YiJie (Australia), Gabriele (Italia), dan Ratanak (Kamboja).

Suasana Tes Tertulis

Day 5 – Friday, 25th August
Hari ini kami melakukan tes praktek. Tes praktek ini dibagi menjadi dua kloter. Bedanya, tiap kloter dibagi lagi menjadi beberapa kelompok kecil. Berbeda dari IESO sebelum-sebelumnya, tes praktek di IESO kali ini hampir semuanya menggunakan alat yang cukup modern dan bahakan gue baru pertama kali melihatnya. Oke, gue susun urutannya biar lebih mudah dibaca.

  Ø  Tes Praktek 1 – Geologi Lapangan
Tes ini menurut gue paling susah dan melelahkan. Kami melakukan pendeskripsian lapisan batuan di beberapa titik, mengukur strike/dip menggunakan papan, dan mengukur kedalaman muka air. Gue benar-benar kacau di tes praktek bagian ini.
  Ø  Tes Praktek 2 – Astronomi
Tes praktek astronomi dibagi lagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, kami melakukan pengukuran intensitas energi matahari dengan menggunakan alat secara langsung. Kemudian, kami melakukan simulasi dengan menggunakan lampu dan aplikasi komputer. Kami ditugaskan untuk menghitung fluks terima suatu planet X ketika jarak mataharinya adalah Y. Lalu kami membuat plot grafik di aplikasi tersebut dan mencari rumusnya. Untungnya gue sudah hapal bentuk grafik dan rumusnya #Indonesia.
  Ø  Tes Praktek 3 – Geologi Laboratorium
Pada sesi ini kami diberi dua buah batu. Dari dua batu inilah kami ditugaskan untuk menghitung masa jenis, komposisi mineral, jenis batu, nama batu, dan genesa pembentukannya. Kami bekerja di lab dan diberi beberapa macam alat.
  Ø  Tes Praktek 4 – Meteorologi
Tes terakhir ini kami ditugaskan untuk mengukur tingkat kekeruhan udara. Kami diberikan alat portable yang bernama “Calitoo”. Dengan alat tersebut kami mengukur kekeruhan udara di sekitar lokasi perlombaan. Setalah itu, kami juga melakukan simulasi kekeruhan beberapa jenis fluida, seperti air keran, susu, dll. Lalu, kami juga melakukan percobaan dengan beberapa cairan kimia untuk mengetahui material apakah yang menyuspensi udara di lokasi perlombaan. Sebenarnya, maksimal cairan kimia yang boleh digunakan hanya dua jenis, tetapi karena gue salah, gue manipulasi sedikit datanya #hehehee.

Malam harinya, kami semua pergi menuju Obesrvatorium Cote d’Azur di Plateau de Calern. Kali ini bukan untuk tes praktek, tetapi hanya kunjungan. Di lokasi ini kami bisa melihat langit malam dan hampir semua bintang terlihat. Walau sempat mendung, beberapa jam kemudian langit menjadi cerah. Belum pernah gue sesantai ini tiduran di padang rumput dan menatap indahnya bintang-bintang di langit malam.

Observatorium Cote d'Azur, Plateau de Calern

Day 6 – Saturday, 26th August
Hari ini adalah hari dilakukannya International Team Field Investigation (ITFI). Lokasi pengamatan ITFI dibagi menjadi beberapa tempat, yaitu Cap d’Ail, Gourdon, Malpasset Dam, dan Boson. Tim gue mendapatkan lokasi investigasi di Cap d’Ail dan kami ditugaskan untuk menganalisis bahaya longsoran di tebing pesisir pantai. Kami semua berbagi tugas dan gue mendapat tugas untuk mengamati efek dari gelombang laut terhadap erosi pantai.
Setelah selesai melakukan ITFI, kami berjalan kaki sekitar hampir 2 jam menuju Monako. Kami berkeliling melewati pelabuhan yang isinya kapal mewah semua, istana Monako, kota tua (yang modern, entahlah), museum oseanografi (walau hanya lewat), dan Casino Monte-Carlo. Biasanya gue hanya melihat Monte-Carlo di film-film :D. Semua toko-toko di Monako isinya barang-barang branded dan mobil-mobilnya sekelas Ferrari, Porsche, Lamborghini, Koenigsegg, dll.
Setelah selesai berkeliling Monako, kami pulang kembali ke penginapan menggunakan kereta. Saat makan malam, akhirnya gue baru sadar kalau ternyata di meja samping ada garam dan lada. Ya gimana engga, semua makanan di kantinnya hambar dan ternyata mereka menyediakan garam dan lada dalam kondisi terpisah. Walau tidak seenak makanan di Indonesia, makanan di kantin penginapannya selalu 4 sehat 5 sempurna. Jarang-jarang gue bisa makan makanan yang sehat. Hehehhee... Setelah makan malam, kami nobar film di bioskop privat penginapannya. Film yang kami tonton bergenre Sci-Fi dan berjudul Valerian. Buat yang penasaran silakan ditonton sendiri aja ya :p.

Di depan Casino Monte-Carlo

Monako

Day 7 – Sunday, 27th August
Hari ini kami melakukan persiapan presentasi ITFI dan mengerjakan ESP. Pertama-tama, kami mengerjakan presentasi ITFI yang sudah kami observasi kemarin di Cap d’Ail. Kami semua berbagi tugas dan gue membuat bagian efek gelombang laut pada erosi pantai. Buat yang penasaran, kalian bisa download presentasi kami: Cap d’Ail Coast ITFI2017 Team A.
Setelah mengerjakan ITFI, kami mengerjakan ESP. ESP kali ini mendapatkan tema “hidup di planet lain” dan tim gue akhirnya mengambil judul Inhabiting Other Planet dengan subjudul with Earth System Science. Setelah menentukan judul tersebut, kami semua ditugaskan untuk membuat sebuah poster. Hal yang dinilai dari poster tersebut adalah kreativitas, penyampaian materi, daya tarik, kerja sama dalam pembuatan, dan presentasi poster. Di ESP ini banyak sekali tantangan karena kita harus bisa berkomunikasi dan menyampaikan pendapat kita dengan baik. Awalnya hampir semua pendapat gue nggak mereka terima karena gue bingung bagaimana ngomongnya dalam bahasa Inggris dan ada beberapa mispendapat. Akhirnya, gue berhasil menyampaikan pendapat gue dan diterima. Gue membagi tugas mereka, mendasain konsep dari poster tersebut, dan membuat bagian extrasolar planet. Moldyr (Kazakhstan) bagian menulis dan menggambar, Rui Jie (China) dan YiJie (Australia) bagian mencari data, Ittai (Israel) bagian Planet Mars, dan Gabriele (Italia), Nike (Jerman), dan Ratanak (Kamboja) bagian mewarnai dan menempel.
Malam ini kami mendengarkan ceramah dari ketua IESO yang baru tentang dampak pemanasan global terhadap Brasil. Setelah mengikuti ceramah, kami semua latihan presentasi ITFI dan ESP untuk keesokan harinya.

Setelah mengerjakan ITFI dan ESP

Day 8 – Monday, 28th August
Presentasi ITFI dan ESP dilakukan pada hari ini di Thales Alenia Space yang berada di  Cannes. Sebuah kebanggan karena kami bisa mempresentasikan hasil kerja kami di pabrik satelit terbesar di Eropa dan di kota para artis, Cannes. Sebelum presentasi, kami diajak berkeliling pabrik. Kami mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung proses pembuatan satelit.
Setelah berkeliling pabrik, kami melakukan presentasi ITFI dan ESP. Presentasi ITFI dan ESP dilakukan secara terpisah dan jurinya berasal dari mentor beberapa negara. Tim gue mendapatkan bagian presentasi ITFI dahulu. Jujur gue agak grogi karena harus bisa presentasi dalam bahasa Inggris dan dilihat oleh orang-orang dari berbagai negara. Walau begitu, gue mencoba tetap tenang dan berhasil melewati itu semua.
Saat perjalanan pulang, kami melewati gedung yang biasa digunakan untuk Fetival Film Cannes. Gue seperti mimpi dan nggak nyangka bisa lewat di gedung itu. Ya, walau hanya lewat. Hehehhee.. Sayangnya festival ini diselenggarakan beberapa bulan sebelum IESO. Buat yang belum tahu, film Mr. Bean Holliday menceritakan tentang festival ini :D.

Di Thales Alenia Space Cannes

Presentasi ESP

Poster Tim A!

Semua perlombaan sudah selesai dan gue merasa bebas. Saat malam, diadakan sebuah farewell dinner. Makanan yang dihidangkan malam ini jauh lebih enak dari hari-hari sebelumnya dan konsepnya adalah standing party. Setelah makan, kami semua melihat pertunjukan dari peserta tiap negara dan kami semua ikut “berjoget”. Timnas Indonesia pun tampil malam ini dan kami menampilkan goyang maumere asal NTT dan goyang caesar (#parah). Jujur, malam ini adalah malam pertama gue bisa sesaat menjadi seorang ekstrovert. Oya, gue juga dansa sama cewek Kazakhstan yang menurut gue lumayan #gapenting. Nih video penampilan timnas Indonesia di farewell party IESO: Penampilan Timnas Indonesia di IESO 2017 France (Goyang Maumere dan Goyang Caesar).

Penampilan Timnas Indonesia (Goyang Maumere dan Goyang Caesar)

Santai ~

Bersama Aruzhan (Kazakhstan)

Bersama Moldyr (Kazakhstan)

Bersama Rui Jie (China)

Bersama Sarayratanak (Kamboja)

Bersama Ittai (Israel)

Bersama Adrien (Filipina)

Bersama Gabriele (Italia)

Bersama Janine (Filipina)

Bersama Shunsuke (Jepang)

#modus

Day 9 – Tuesday, 29th August
Pagi yang cukup menegangkan. Hari ini adalah pengumuman para medalis IESO di Valrose Castle of Universite de Nice Sophia Antipolis, Nice. Meskipun begitu, entah mengapa, anehnya gue lebih tegang saat pengumuman medalis OSN tahun lalu. Gue sudah all out dan semua hasil yang gue dapat adalah berkat dari Tuhan. Puji Tuhan gue mendapatkan medali perak untuk cabang individual dan medali perak untuk cabang Earth Science Project (ESP).
Hasil medali Timnas Indonesia di IESO 2017 France:
2 Perak IESO: Fransiskus L. Santoso dan Rifki Andika
2 Perunggu IESO: Alse Nabilah dan Fadly M. Aulia
1 Emas ESP: Rifki Andika
1 Perak ESP: Fransiskus L. Santoso
1 Perak ITFI: Rifki Andika
Setelah pengumuman medalis, kami dibebaskan untuk berkeliling di kota Nice. Gue membeli cukup banyak oleh-oleh, makan ice cream, dan main ke pantai. Setelah cukup puas keliling Nice, kami semua kembali ke bus dan pulang ke penginapan. Malam harinya kami kembali mengikuti acara seru-seruan seperti malam sebelumnya dan kami semua saling bertukar merchandise.

Menunggu Pengumuman Medalis

Medali Perak ESP - Tim A

Medali Perak ESP - Tim A

Medali Perak ESP - Tim A


Timnas Indonesia!

Timnas Indonesia!

Nice, France

Palais de Justice, Nice, France

Nice, France

Done – Wednesday, 30th August
Yaps, hari ini seluruh delegasi pulang menuju negaranya masing-masing. Timnas Indonesia menuju Bandara Nice dan pulang menggunakan maskapai yang sama, yaitu KLM Dutch-Airlines. Kami transit di Bandara Schipol Amsterdam dan Malaysia. Singkat cerita, kami sampai di Bandara Soetta pada tanggal 31 Agustus sekitar jam 6 sore. Kami disambut oleh perwakilan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan. Sekolah gue juga ikut menyambut bersama dengan sahabat dan keluarga gue.

Keberangkatan dari Bandara Nice Perancis

Kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta

Sambutan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Sambutan SMAK Ketapang 1 Jakarta

Akhirnya makan makanan Indonesia!

Sungguh pengalaman yang sangat berharga. Seakan-akan semua mimpi masa kecil gue dijawab oleh Tuhan: menginjakkan kaki di Perancis, bersantai di padang rumput, melihat bintang di langit malam sambil tiduran, naik pegunungan Alpen, berlibur di iklim Mediterania, dan masih banyak lagi. Itu mimpi kecil-kecilan gue saat TK/SD yang sebenarnya kurang penting. Sekarang, gue sedang fokus ke mimpi gue yang lain, yaitu studi di Jerman. Gue yakin Tuhan akan selalu beserta dengan gue bagaimanapun keadaannya.



I can do all things through Christ who strengthens me.” – Philippians 4:13


Perjuangan meraih asa.

Komentar

  1. Keren Banget Kak Frans...... motivated banget...... semoga bisa kayak kak fras
    btw. salam kenal kak,,, Bagus Adikmu (Ngaku ngaku ya wkwkw ) dari Toiki 2018...
    #Nacreous18

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks ya, semoga bisa membantu. Semangat ya pelatnasnya! Salam dari TOIKI '17 - POLARIS ...

      Hapus
  2. Keren bgt kak!! memotivasi bgttt ahh ngefans sama semua anak timnas tahun lalu! sukses trs ya kak:)) rajin2 update ya kak kwkwk

    BalasHapus
  3. kak minta linenya atau kontak yang bisa dihubungi, pengen konsultasi tentang soal dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanya via email email dulu aja ya (fransiskus.santoso@gmail.com). Nanti kalo masih urgent id linenya kukasih via email.

      Hapus
  4. ingin mengharumkan nama indonesia seperti kakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu pasti bisa deh.. Berjuang yaa, mengharumkan nama bangsa tidak harus melalui jalur olimpiade dan lomba2, yang penting kita bisa berkontribusi untuk Indonesia dalam kehidupan keseharian kita :)

      Hapus
  5. kak bisa minta emailnya, biar bisa tanya tanya mengenai soal soal

    BalasHapus

Posting Komentar