Indonesiaku, Negeri Maritim? - Sebuah Puisi

Indonesiaku, Negeri Maritim?
Oleh : Fransiskus Litani Santoso (SMAK Ketapang 1 Jakarta)

Indonesiaku, negeri maritim!
Ribuan pulau terhampar
Lautan luas menyebar
Jutaan sungai alirkan
     merdunya gemercik air ke samudra nan luas
Wah lihat!
Ikan-ikan menari berbalutkan indahnya terumbu
Hembusan angin turut senandungkan keindahan
Para nelayan pun ikut mengalun dalam hembusan
Berjuang berletih lelah demi anak istri

Indonesiaku, negeri maritim?
Kukira itu hanyalah dongeng nenek tua
Kini bukan lagi air yang bermuara
     Lalu apa? Sampah!
Kini ikan-ikan pergi, bahkan mati
     Karena apa? Limbah!
Kini bukan nelayan yang berlayar
     Lalu apa? Kumpulan penjarah yang serakah!
Kini gelombang sedang bergelora,
     bagaikan perang yang sedang membara
                Ya! Perang terhadap kedursilaan manusia

Indonesiaku, negeri maritim!
Mari Indonesiaku
Mari bangun poros maritim kita
Jangan biarkan sampah dan limbah menumpah
Jangan biarkan terumbu hancur tercacah
Jangan biarkan laut kita terjajah
Jangan biarkan para serakah menjarah
Wujudkan kemaritiman kita!
Ya! Indonesiaku, negeri maritim!

Wonosobo, 12 Juli 2016



Puisi ini kutulis dalam perjalananku ke Jawa Tengah saat liburan kenaikan kelas. Pada waktu itu aku jalan-jalan ke Karangsambung (Kebumen) dan keesokan harinya ke Plato Dieng (Wonosobo). Puisiku ini dikutip dalam buku terbitan UNPAD Press yang berjudul “Bunga Rampai – Isu dan Tantangan Kemaritiman Indonesia Menyongsong Abad Asia-Pasifik” (ISBN: 978-602-439-162-1) karya Noir R. Purba, dkk., dosen oseanografi Universitas Padjadjaran Bandung.


Komentar

Posting Komentar