Kuliah di Islandia pakai 2 beasiswa?

Kuliah di Islandia pakai 2 beasiswa?


Hallo semuanya!

Kali ini aku ingin cerita pengalamanku bagaimana bisa dapat 2 beasiswa sekaligus saat kuliah di University of Iceland. Pergi ke Islandia merupakan salah satu mimpiku sejak TK dan akhirnya bisa terwujud 20 tahun kemudian. Awalnya sih gara-gara nonton film kartun "Vicky the Viking" yang tayang di televisi saat aku berumur sekitar 4 tahun. Pemandangannya cakep dan suasananya gloomy. Penasaran mau lihat aurora in real life juga. Setelah aku kuliah Geosains, aku jadi semakin tertarik pergi ke negara yang dijuluki "Fire and Ice" ini. Sebuah negara di mana kita bisa melihat Tuhan yang sedang menciptakan Bumi di era modern ini lewat Mid-Oceanic Ridge dan Hotspot.

Setelah lulus S1 di Jena, aku memutuskan untuk pindah ke Darmstadt dan melanjutkan kuliah S2 di sana. Aku ingin sekali pendalaman di bidang Geothermal dan di TU Darmstadt ada working group khusus untuk bidang ini. Namun, profesornya tiba-tiba pindah dan hampir semua mata kuliah Geothermal dihapus saat aku sudah terlanjur pindah ke Darmstadt. Sejak saat itu aku langsung memantapkan pikiranku untuk exchange semester ke luar negri.

Keinginanku ke Islandia awalnya hanyalah mimpi karena biaya ke sana harganya mahal banget. Lalu aku teringat sebuah peribahasa "Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui". Daripada hanya liburan dan keluar banyak uang, mendingan sekalian cari beasiswa dan kuliah di sana. Bisa liburan, kuliah, dapat pengalaman, dan itu semua GRATIS hehehee.

Sebenarnya aku sudah plan ketika aku sedang liburan di Indonesia bulan Agustus 2022. Saat itu aku daftar tes IELTS untuk bulan November 2022. Ketika waktu berjalan, motivasi dan semangatku sempat down banget. Aku bahkan ga belajar sama sekali untuk tes IELTS karena berpikir untuk melepaskan mimpiku kuliah di Islandia.  Karena sudah terlanjur bayar uang tes, akhirnya aku tetap ikut ujian IELTS walau tanpa persiapan sama sekali. Saat hasilnya keluar, aku dapat rata-rata total 7.0, which mean di atas syarat minimum 6.5. Nah, tapi nilai writingku 5.5 dan ini sebenarnya tidak memenuhi standar minimum. Aku udah pasrah sebenarnya, tapi ada beberapa teman-temanku yang terus mendukungku untuk exchange semester.

Setelah dapat sertifikat IELTS, aku langsung datang ke advisor fakultasku dan bertanya tentang program exchange semester dari ERASMUS+. Beliau memberitahu kalau pertukaran ke Islandia cukup ketat karena hanya ada jatah 1 kursi untuk Fakultas Geosains, sedangkan sudah ada 3 orang yang mendaftar sebelum aku. Waktu itu aku agak minder, tetapi sekaligus nothing to lose karena kalau gagal yaudah kan ya. Beberapa hari kemudian aku mengirimkan dokumen-dokumenku ke advisorku. Dokumen-dokumen yang diperlukan adalah online application, motivation letter, CV, ijazah S1 (jika ada), transkrip nilai, sertifikat bahasa, dan study plan. Aku mengisi pilihan pertama di University of Iceland dan pilihan kedua di University of Patras (Yunani). Di motivation letter aku menulis jika aku ingin sekali pendalaman Geothermal dan Islandia adalah negara yang sangat tepat.

Beberapa hari sebelum Natal, tiba-tiba aku dapat email dari advisor fakultasku kalau ternyata aku dinominasikan fakultasku untuk exchange ke Islandia. Tanpa berpikir panjang aku langsung menjawab emailnya. Ini belum resmi sih, karena nominasiku harus disetujui dahulu oleh pihak universitas. Baru di bulan Februari 2023 akhirnya nominasiku disetujui secara resmi oleh TU Darmstadt. Nah, setelah itu keribetan birokrasi mulai muncul. Aku harus mengurus surat izin tinggal di Islandia. Untuk itu aku harus meminta dokumen dari bank, asuransi, dan surat catatan kriminal. Kalau aku flashback lagi itu semua sebenarnya ga susah sih, cuman pas menjalaninya itu secara mental agak capek karena banyak ketidakpastian dan dilempar-lempar oleh birokrasi. Saat mengurus surat catatan kriminal dokumenku berbulan-bulan ga keluar. Aku telpon sana-sini dan jawaban petugasnya saling lempar. Lalu pengajuan surat izin tinggalku sempat ditolak oleh imigrasi Islandia. Detailnya aku ga ceritakan di sini deh hehehee.

Di bulan Maret 2023, aku mengirimkan surat nominasiku ke University of Iceland. Di saat yang hampir bersamaan, aku datang ke Kota Bonn untuk mengikuti pertemuan penerima beasiswa mahasiswa internasional dari Friedrich-Ebert-Stiftung (FES). Aku dapat beasiswa dari FES sejak S1 di Jena hingga S2 di Darmstadt. Buat yang penasaran sama ceritanya bisa baca di sini: Full Beasiswa S1 di Jerman?. Nah, aku tanya ke FES apakah aku bisa menerima beasiswa exchange semester di Islandia bersamaan dengan beasiswa ERASMUS+. Setelah berdiskusi, akhirnya FES menyetujui kalau aku bisa dapat 2 beasiswa sekaligus, mengingat FES adalah beasiswa lokal Jerman dan ERASMUS+ adalah beasiswa Eropa.

Akhirnya aku mendapatkan Letter of Acceptance dari University of Iceland di bulan Mei 2023. Proses yang cukup panjang dan melelahkan. Ditambah aku harus mencari Nachmieter untuk apartemenku di Darmstadt. Oiya, jadi di Jerman kalau mau pindah sebelum kontrak habis, maka kita harus cari orang yang mau mengambil alih kamar kita. Nah, tiba-tiba mukjizat lain terjadi. Saat aku baru keluar toilet di kampus, tiba-tiba ada temanku tanya gini: "Bro, gue denger2 lu mau exchange ke Islandia ya? Gue lagi cari tempat tinggal nih, lu bakal lepas kamar lu di Darmstadt ga?". Aku kaget karena kok bisa kebetulan banget. Padahal aku belum kasi tau ke banyak orang tentang plan studiku ke Islandia. Bahkan aku belum kasi tau ke siapapun kalau aku lagi cari Nachmieter. Semua sudah Tuhan yang atur hingga detailnya.

Long story short, aku pindahkan semua barang-barangku dari Darmstadt ke Regnitzlosau. Di sana aku punya keluarga angkat dan bisa titip barang-barangku di mereka. Jadi, aku tidak perlu membayar sewa rumah di Jerman. Aku bersyukur punya mereka. Keluarga angkatku ini banyak banget tolong aku. Mereka juga bantu aku urus surat izin tinggal di Bayern dan masalah asuransiku yang ditolak oleh pihak imigrasi. Sebelum aku ke Islandia, kami sempat liburan bersama ke Italia. Mereka juga antar aku ke bandara. Hingga akhirnya mimpiku ke Islandia terwujud pada tanggal 9 Agustus 2023.

Aku sangat bersyukur bisa mewujudkan mimpi masa kecilku ini. Tentunya aku tidak bisa mencapai ini semuanya sendiri. Tuhan memberi banyak berkat melalui keluarga dan sahabat-sahabat yang terus mendukungku. Tanpa mereka mungkin motivasi dan semangatku udah padam duluan di tengah jalan. So, buat teman-teman yang sedang berjuang meraih asanya, jangan patah semangat dan teruslah andalkan Tuhan. Memang terkadang berat saat kita masih di tengah jalan, tapi endingnya pasti indah dan worth it! Jangan lupa untuk selalu bersyukur, walau di saat terkelam sekalipun.

Okay, sekian dulu ceritaku. Lain kali aku mau cerita tentang pengalamanku selama di Islandia :)


"Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku" ~ Mazmur 138:3

Perjuangan meraih asa.

Komentar