Halo semua!
Studi
di Jerman merupakan impian dari banyak orang, termasuk bagi para pelajar
Indonesia. Jerman memiliki kualitas dan fasilitas yang sangat baik di bidang pendidikan
dan penelitiannya. Oleh karena itu, negara ini menjadi salah satu destinasi
kuliah paling favorit bagi para pelajar dari seluruh penjuru dunia.
Kuliah di Jerman membutuhkan perjuangan yang sangat besar, baik dari tenaga, waktu, dan uang. Banyak orang awam yang mengatakan bahwa sekolah di Jerman itu gratis. Sebenarnya pernyataan ini tidak sepenuhnya benar karena biaya yang perlu dikeluarkan selama proses persiapan pun tidak sedikit. Iya benar bahwa banyak sekali program beasiswa untuk tingkat master (S2) dan doktoral (S3). Namun, untuk tingkat sarjana (S1) sangat jarang institusi yang menawarkan beasiswa, kemungkinannya bahkan sangat rendah. Jika dilihat dari uang kuliah, biayanya memang jauh lebih murah dari Universitas di Indonesia, yaitu sekitar 0 € - 500 € per semester atau setara dengan 0 IDR - 8.250.000 IDR (kurs 1 € = 16.500 IDR), kecuali negara bagian Baden-Württemberg dan Bayern yang sudah mewajibkan biaya sebesar 1.500 € per semester untuk Ausländer (warga asing). Uang kuliah ini sudah mencakup akomodasi dan transportasi selama satu semester, diskon makan di Mensa (kantin kampus), perpustakaan, dan museum. Namun, kita tidak boleh melupakan biaya hidup di Jerman yang terbilang cukup mahal dan bisa mencapai 2-5 kali biaya hidup di Jakarta, ya tergantung pola hidup masing-masing juga sih.
Kali
ini aku ingin berbagi pengalaman dan rincian biaya selama masa persiapan atau
pra-studi untuk kuliah di Jerman. Ingat, ini rincian biaya berdasarkan
pengalamanku loh ya, bisa jadi ada yang lebih murah atau lebih mahal dari yang
biasanya.
Kursus Bahasa Jerman
Untuk
kuliah di Jerman, para pelamar wajib memiliki tingkat kemampuan minimum Bahasa
Jerman setara B1, bahkan ada beberapa Studienkolleg yang mewajibkan B2. Oleh
karena itu, jika kalian benar-benar niat untuk kuliah di Jerman, sebaiknya
belajar bahasa Jerman sedini mungkin dan jangan ditunda-tunda karena Bahasa
Jerman merupakan bahasa yang cukup sulit dan memiliki banyak Grammatik yang
membingungkan.
Pilihan tempat kursus ada banyak. Ada yang privat dan ada lembaga resmi, salah satunya adalah Goethe-Institut. Dulu sih aku belajar sendiri di rumah dari tingkat A1-B1, maklum untuk menghemat biaya. Sehabis pulang dari IESO (bagi kalian yang belum tau, kalian bisa membaca pengalamanku saat mengikuti IESO di sini), kira-kira pertengahan September, aku belajar Bahasa Jerman sendiri di rumah dari A1-B1, ya kira-kira membutuhkan waktu sekitar 3 bulan lebih dikit. Aku belajar menggunakan beberapa buku, untuk A1: Themen Neu 1 dan Studio D A1; untuk A2: Themen Aktuell 2; dan untuk B1: Themen Aktuell 3. Selain itu aku juga menonton Chanell-Youtube berbahasa Jerman, seperti EasyGerman, freeGermanlessons, Peter Heinrich, HalloDeutschschule, Deutsch lernen mit DW, LanguageSheep, dan Learn German with Anja. Untuk melatih mendengar, aku cukup sering mendengarkan lagu-lagu Jerman. Sebenarnya aku ada banyak E-book untuk belajar Bahasa Jerman, tetapi karena alasan hak cipta aku tidak akan menguploadnya di blog ini. Oya sehabis B1 selesai, aku memutuskan untuk kursus B2 di Goethe-Institut Jakarta.
Jika kalian telah memiliki kemampuan Bahasa Jerman, maka kalian dapat mengikuti Einstufungstest atau tes penempatan. Untuk mengikuti tes penempatan ini, kalian dapat langsung datang ke Goethe-Institut dan mengambil antrian khusus. Tes ini meliputi tes lesen (membaca) dan hören (mendengar) yang berupa pilihan ganda, tes schreiben (menulis), dan tes sprechen (berbicara).
Einstufungstest
: 300.000 IDR (Januari 2018)Pilihan tempat kursus ada banyak. Ada yang privat dan ada lembaga resmi, salah satunya adalah Goethe-Institut. Dulu sih aku belajar sendiri di rumah dari tingkat A1-B1, maklum untuk menghemat biaya. Sehabis pulang dari IESO (bagi kalian yang belum tau, kalian bisa membaca pengalamanku saat mengikuti IESO di sini), kira-kira pertengahan September, aku belajar Bahasa Jerman sendiri di rumah dari A1-B1, ya kira-kira membutuhkan waktu sekitar 3 bulan lebih dikit. Aku belajar menggunakan beberapa buku, untuk A1: Themen Neu 1 dan Studio D A1; untuk A2: Themen Aktuell 2; dan untuk B1: Themen Aktuell 3. Selain itu aku juga menonton Chanell-Youtube berbahasa Jerman, seperti EasyGerman, freeGermanlessons, Peter Heinrich, HalloDeutschschule, Deutsch lernen mit DW, LanguageSheep, dan Learn German with Anja. Untuk melatih mendengar, aku cukup sering mendengarkan lagu-lagu Jerman. Sebenarnya aku ada banyak E-book untuk belajar Bahasa Jerman, tetapi karena alasan hak cipta aku tidak akan menguploadnya di blog ini. Oya sehabis B1 selesai, aku memutuskan untuk kursus B2 di Goethe-Institut Jakarta.
Jika kalian telah memiliki kemampuan Bahasa Jerman, maka kalian dapat mengikuti Einstufungstest atau tes penempatan. Untuk mengikuti tes penempatan ini, kalian dapat langsung datang ke Goethe-Institut dan mengambil antrian khusus. Tes ini meliputi tes lesen (membaca) dan hören (mendengar) yang berupa pilihan ganda, tes schreiben (menulis), dan tes sprechen (berbicara).
Hasil Einstufungstest B2
Bagi yang ingin kursus di
Goethe-Institut, berikut ini link detailnya.
Aku mengambil kelas superintensif
selama sekitar 2,5 bulan. Berikut ini adalah rincian biaya selama aku kursus di
Goethe-Institut:
Kursus : 8.700.000 IDR
(B2-Superintensif – Januari 2018)
Tambahan : 300.000 IDR (karena kelas kurang dari
12 orang)
Buku : 720.000 IDR (Aspekte Neu B1+) +
560.000 IDR (Aspekte Neu B2)
Untuk membuktikan tingkat
kemampuan Bahasa Jerman, kalian wajib mengikuti ujian untuk mendapatkan
sertifikat bahasa. Kalian tidak wajib untuk mengikuti ujian ini di tiap jenjang
kok. Sertifikat bahasa yang dapat diterima oleh perguruan tinggi Jerman hanya sertifikat
yang dikeluarkan oleh Goethe-Institut dan telc (tidak ada di Indonesia). Jangan
lupa, sertifikat minimal yang wajib kalian miliki untuk masuk Studienkolleg
adalah B1. Saranku sih, mending kalian usahain dapat B2 karena lebih banyak
kemungkinan dan peluang mendapatkan Zulassung
(undangan). Untuk B1, sistem ujiannya adalah per modul. Apabila kalian tidak
lulus di salah satu modul, misalnya mendengar, maka kalian akan mengikuti ujian
perbaikan khusus di modul yang kalian tidak lulus, yaitu mendengar. Berbeda
dengan B2 yang lebih ketat. Apabila kalian tidak lulus di salah satu bagian,
maka kalian wajib mengulang semuanya. Nah pastinya kalian akan dikenakan biaya
lagi dong. Maka dari itu kalian harus persiapan ekstra agar langsung lulus sehingga
dapat menghemat biaya.
Setelah beberapa minggu, kalian
akan mendapatkan informasi apakah kalian lulus atau tidak. Apabila lulus,
jangan lupa untuk minta legalisasi sertifikatnya yaa, biayanya 50.000 IDR per
lembar. Pastikan jumlah legalisasinya cukup untuk mendaftar Studienkolleg,
Universitas, dan pengajuan Visa. Waktu itu aku meminta 15
lembar.
Ujian B2 :
1.800.000 IDR (Maret 2018)
Legalisasi Sertifikat : 750.000 IDR (15 lembar)
Jadi, total pengeluaran untuk
kursus bahasa Jerman beserta ujian dan legalisasinya sekitar 13.130.000 IDR.
Ini tergolong murah karena aku belajar sendiri selama jenjang A1-B1. Bagi yang
ingin kursus dari jenjang paling dasar, pasti akan mengeluarkan biaya yang
lebih besar, belum lagi kalau kalian gagal ujian sertifikatnya. Persiapkan diri
sebaik mungkin ya, karena bahasa adalah dasar dari kalian melakukan aktivitas
di Jerman kelak.
Penerjemahan Dokumen-Dokumen
Untuk keperluan pendaftaran dan
pengajuan visa, kalian perlu menerjemahkan semua dokumen ke dalam Bahasa
Jerman. Kalian harus menerjemahkan dokumen ini di penerjemah tersumpah. Apabila
kalian menerjemahkan dokumen ini di penerjemah tidak tersumpah, maka kalian
wajib melakukan legalisasi kembali di kedutaan dan perlu membayar biaya
tambahan. Daftar penerjemah tersumpah dapat kalian lihat di link ini.
Dokumen-dokumen yang perlu
diterjemahkan adalah:
1.
Akte
kelahiran (bagi yang belum berumur 18 tahun)
2.
Ijazah
(2 halaman bolak-balik)
3.
Surat
Keterangan Hasil Ujian Nasional / SKHUN (2 halaman bolak-balik)
4.
Rapot
kelas 12 Ganjil-Genap SMA (2 halaman – yang ada nilainya saja)
Dulu aku menerjemahkan
dokumen-dokumen ini di Ibu Dwi Nugraeni Soemarsono. Ibunya sangat ramah dan
biayanya lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan penerjemah tersumpah
lainnya. Kalian dapat menghubungi beliau di nomor (021) 736 3110 atau 0812 1287
4114. Setelah kalian menghubungi beliau, kalian dapat mengirimkan berkasnya ke
alamat beliau di Jl. Kesehatan V No. 12 Bintaro, Jakarta Selatan 12330 via JNE,
TIKI, kantor pos, atau ojek online. Setelah sekitar seminggu (atau bahkan
sebulan, tergantung kesibukan beliau dan banyaknya pesanan), kalian akan
ditelpon oleh beliau. Namun karena beliau sudah cukup berumur, kita harus
mengambil dokumen tersebut ke rumahnya langsung. Berikut ini
rincian biayanya (Maret 2018):
* Biaya per halaman terjemahan
160.000 IDR (termasuk gratis 2 set legalisasi) dan biaya legalisasi per halaman
20.000 IDR
Penerjemahan : 1.120.000 IDR (7
halaman)
Legalisasi : 1.820.000 IDR (7 halaman,
13 set)
Jadi,
total pengeluaran untuk proses penerjemahan adalah 2.940.000 IDR. Aku mendapatkan
15 set legalisasi di mana 8 set digunakan untuk mendaftar Studienkolleg dan 2
set untuk pengajuan visa, kemudian sisanya digunakan untuk mendaftar
Universitas di kemudian hari.
Pendaftaran Studienkolleg
Nah sebelum kalian bisa kuliah di
Jerman, kalian harus melakukan penyetaraan SMA di Studienkolleg. Hal ini
disebabkan karena sistem wajib belajar di Indonesia adalah 12 tahun, sedangkan
di Jerman adalah 13 tahun. Studienkolleg dibagi menjadi beberapa kelas
pendalaman, seperti T-Kurs untuk teknik dan ilmu alam non biologi, M-Kurs untuk
kedokteran dan ilmu yang berhubungan dengan biologi, W-Kurs untuk ekonomi dan
manajemen, dan G-Kurs untuk sastra dan filsafat. Kalian akan belajar di
Studienkolleg selama 1 tahun. Apabila kalian tidak lulus di tahun pertama, maka
kalian harus mengulang lagi 1 semester. Apabila kalian sampai 2 tahun tidak
kunjung lulus, maka kalian akan dideportasi ke Indonesia. Untuk sekarang ini,
aku hanya akan merinci biaya pendaftaran dan lama „penantian“ untuk mendapatkan
Zulassung (undangan). Cara dan proses
pendaftaran Studienkolleg secara detail aku akan bahas di post lainnya ya, so keep in
touch yaa..
Pendaftaran
Studienkolleg bermacam-macam. Kita bisa mendaftar secara langsung (direkt) atau melalui agen resmi
Uni-assist. Berdasarkan pengalamanku, mendaftar langsung memang lebih enak dan
responsnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan Uni-assist, tetapi kelemahannya
ya kita perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk mengirim via pos ke masing-masing
Studienkolleg. Sedangkan kalau mendaftar melalui Uni-assist, kita perlu
mengeluarkan biaya pendaftaran yang tidak murah dan responsnya terbilang cukup
lama karena membutuhkan waktu lebih dari 1 bulan, bahkan bisa 2-3 bulan. Walau
begitu, kita hanya cukup mengirimkan 1 set dokumen ke Uni-assist, tidak perlu
mengirimkan ke masing-masing Studienkolleg. Berikut ini adalah rinciannya:
Pendaftaran
via online langsung (direkt)
1.
TU Darmstadt – online dan kirim – dikirim 10 April 2018 – 691.200 IDR (DHL) – diterima
12 April 2018 – Zulassung: 20 April 2018 via online (8 hari)
2.
FSU Jena –
online dan kirim – dikirim 12 April 2018 – 691.200 IDR (DHL) – diterima
16 April 2018 – Zulassung: 17 April 2018 via online (1 hari)
3.
Uni-Göttingen – full online – 15 April 2018 bayar pendaftaran 40 € (700.000 IDR) – uang
diterima 18 April 2018 – Zulassung: 27 April 2018 via online (9 hari)
Pendaftaran
via pos langsung (direkt)
1.
HS Kaiserslautern – dikirim 17 April 2018 – 581.700 IDR (DHL) –
diterima 20 April 2018 – Zulassung: 25 Mei 2018 via pos (35 hari)
2.
HS Köthen-Anhalt – dikirim 17 April 2018 – 581.700 IDR (DHL) – diterima
19 April 2018 – Zulassung: 4 Mei 2018 via online (15 hari) dan pos (sebulan
kemudian)
3.
ÖSW Bochum –
dikirim 17 April 2018 – 581.700 IDR (DHL) – diterima 19 April 2018 – Zulassung:
23 Mei 2018 via pos (34 hari)
Pendaftaran
via Uni-assist
Uni-assist adalah semacam agen resmi yang menghubungkan
kita dengan pihak universitas. Kalian akan dikenakan biaya sebesar 75 € per Uni
pertama dan 30 € per Uni berikutnya. Karena aku mendaftar ke dua Uni, maka
biayanya adalah 75 € + 30 € = 105 €.
Uni-assist
tahap 1 – online – 15 April
2018 bayar pendaftaran 105 € (1.837.500 IDR) – uang diterima 19 April 2018
Uni-assist
tahap 2 – dikirim 17 April
2018 – 581.000 IDR (DHL) – diterima 19 April 2018 – Zulassung sementara: 12 Mei
2018 via online (23 hari) dan pos (58 hari)
TU
Freiberg – Zulassung: 24 Mei
2018 via online (35 hari) dan pos (70 hari)
Uni-Halle – Zulassung: 9 Juli 2018 via pos (57 hari)
Karena waktu pembayaran,
pengiriman, dan penantian Zulassung membutuhkan
waktu yang cukup lama, lebih baik jika kalian mendaftar jauh-jauh hari sebelum Bewerbungsfrist atau batas akhir
pendaftarannya. Semakin cepat kalian mendapatkan Zulassung, maka kalian dapat lebih cepat mengurus Deutsche-Bank dan
kemudian mengurus visa studi. Total biaya untuk mendaftar ke 8 Studienkolleg
tersebut adalah 5.547.400 IDR.
Membuka Rekening Deutsche Bank
Setelah kalian mendapatkan Zulassung, kalian bisa mengajukan
pembukaan rekening. Pembukaan rekening Jerman ini bisa dilakukan melalui
Deutsche Bank, Fintiba, atau X-Patrio. Ada banyak plus-minus dari ketiga
penyedia jasa keuangan ini. Untuk persyaratan lengkapnya kalian bisa download di sini dan untuk formulirnya bisa download di sini. Karena aku memakai
jasa Deutsche Bank, maka aku akan membahas prosedur pembukaan rekening di
Deutsche Bank.
Syarat utama untuk pembukaan rekening adalah adanya tabungan minimal setara8.640 € (10.236 € mulai tahun 2020) yang mengendap
selama minimal 3 bulan di bank. Saranku kalian langsung nabung dalam bentuk
Euro untuk mencegah naik-turunnya nilai tukar rupiah-euro yang terkadang tidak
terduga. Soalnya pas zamanku tuh Euro melonjak dari 15.800 IDR menuju nyaris
17.000 IDR hanya dalam beberapa bulan saja. Okei, sekarang kalian harus meminta
rekening koran (account statement) selama 3 bulan terakhir di bank kalian
(lebih baik berbahasa Inggris, tapi pas itu aku pakai Bahasa Indonesia masih
diterima kok). Selain rekening koran, kalian juga harus meminta surat referensi
bank (bank reference). Ini gratis
kok, walau ada beberapa bank yang meminta biaya tambahan. Untuk surat referensi
bank, kalian perlu menunggu kira-kira 1 hari atau bahkan seminggu, tergantung
bank masing-masing (aku sih 3 hari). Nah kalau surat referensi bank ini wajib
dalam Bahasa Inggris (Jerman juga boleh, tapi jarang ada bank yang mau kasi
dalam Bahasa Jerman), kira-kira isinya begini (paragraf pertama diisi oleh
bank dan paragraf kedua atas permintaan kita):
Syarat utama untuk pembukaan rekening adalah adanya tabungan minimal setara
As per written request of NAMA PEMILIK REKENING (boleh orang tua atau saudara kalian kok), this letter serves to inform that the Customer has maintained account(s) with us since TANGGAL PEMBUKAAN REKENING. The balance of the account(s) is ___ IDR equivalent to ___ EUR.
The letter and the information contained herein is submitted to you upon the request of the Customer to fulfill the requirement to open Blocked Account in Deutsche Bank of his son MR. FRANSISKUS LITANI SANTOSO (aku pake rekening papaku).
Setelah kalian dapat rekening
koran dan surat referensi bank, kalian harus menunggu Zulassung kalian. Nah setelah itu kalian dapat mengisi form
pembukaan rekening di sini. Setelah
data terisi lengkap, kalian bisa bawa dokumen-dokumen lengkap kalian (jangan lupa
fotokopi paspor yang ada data diri kalian dan bagian belakang paspor serta bawa
paspor aslinya) ke kedutaan Jerman. Nanti kalian ngga perlu ikut antrian visa
kok, saat di lokasi kalian tinggal bilang ke satpamnya kalau kalian ingin
membuka rekening Deutsche Bank, nanti kalian akan diarahkan ke bagian konsulat
Jerman. Nantinya dokumen-dokumen kalian akan dikirimkan oleh pihak kedutaan ke
Deutsche Bank. Oya, formulirnya JANGAN kalian tanda tangani di rumah ya, pihak
konsulat ingin melihat langsung pas kalian tanda tanganin formulirnya
Biayanya adalah 30 €
(510.000 IDR) untuk keperluan pengesahan dokumen dan 400.000 IDR untuk
pengiriman, sehingga totalnya adalah 910.000 IDR. Setelah seminggu
kemudian (atau bisa sebulan), kalian akan mendapatkan email dari Deutsche Bank
apakah persyaratan kalian lengkap atau bahkan bisa ditolak apabila tidak
memenuhi persyaratan. Kalau permohonan pengajuan rekeningmu diterima, maka kamu
akan mendapatkan Kontonummer (nomor
rekening) dan IBAN (nomor internasional). Setelah kalian mendapatkan itu,
kalian harus mentransfer uang sejumlah minimal 8.640 € (10.236 € mulai tahun 2020) ke rekening baru
kalian. Lebih baik jika kalian mengirimkan lebih dari jumlah minimum. Nanti
setelah seminggu atau lebih (tergantung bank pengirim kalian), kalian akan
menerima bukti penerimaan uang dari Deutsche Bank. Nah setelah kalian dapat
bukti penerimaan uang (Geldeingangbestätigung),
kalian dapat mengajukan permohonan visa studi di kedutaan.
Asuransi Sementara
Sebenarnya ini bukan persyaratan
wajib dari kedutaan Jerman, tetapi beberapa pihak imigrasi Jerman ada yang
meminta asuransi sementara untuk syarat pengajuan visa. Oleh karena itu, pihak
kedutaan Jerman pun menyarankan agar kalian punya asuransi sementara selama 3
bulan. Syarat dari asuransi sementara yang perlu kalian miliki adalah mencakup
tanggungan 3 bulan pertama kalian di Jerman (90 hari) dengan jumlah tanggungan
minimal 50.000 $.
Ada banyak penyedia jasa
asuransi resmi yang diakui oleh Jerman dan kalian bisa lihat di sini. Aku sudah membandingkan semua penyedia jasa asuransi dan akhirnya aku
memilih New Travel Safe dari ACA
Asuransi. Biaya preminya adalah 109.50 $ (1.533.766 IDR) untuk mencakup
93 hari dengan tanggungan 50.000 $.
Mengajukan dan Membuat Visa Studi Jerman
Tahapan terakhir sebelum kalian
berangkat ke Jerman adalah mengajukan atau apply
Visa. Sebelum kalian mengajukan permohonan pembuatan Visa, pastikan dahulu
bahwa dokumen-dokumen kalian sudah lengkap. Berikut ini adalah ceklist dari syarat
pembuatan Visa Studi Jerman:
Dokumen
|
Jumlah
|
Keterangan
|
Formulir permohonan
|
2
|
|
Pernyataan UU
ijin tinggal
|
2
|
|
Pasfoto
|
3
|
Ukuran 3,5 x
4,5 keterangan tambahan
|
Paspor
|
2 + asli
|
Setidaknya
masih berlaku 1 tahun dan ada sisa min. 3 halaman
|
Polis
asuransi kesehatan
|
2 + asli
|
Tidak wajib,
tetapi sebaiknya ada (90 hari)
|
Daftar
riwayat hidup (CV)
|
2
|
Berbentuk
tabel dan dalam Bahasa Jerman
|
Geldeingangbestätigung
|
2
|
Deutsche
Bank, Fintiba, X-Patrio, atau memiliki keluarga di Jerman
|
Zulassung
|
2
|
Surat
pemberitahuan terakhir Uni-assist juga bisa digunakan
|
Ijazah
|
2 + 2
|
2 legalisir B. Indonesia + 2
terjemahan B. Jerman
|
SKHUN
|
2 + 2
|
2 legalisir B. Indonesia + 2
terjemahan B. Jerman
|
Rapor kelas
3 SMA
|
2 + 2
|
2 legalisir B. Indonesia + 2
terjemahan B. Jerman
|
Surat
motivasi
|
2
|
Jelaskan
mengapa studi di Jerman, jurusan apa, dan Uni mana
|
Bukti
korespondensi
|
2
|
E-mail
kalian dengan Stk. atau Uni. atau Uni-assist
|
Sertifikat
B. Jerman
|
2
|
Minimal B1
|
Akta lahir
|
2 + asli
|
Bagi yang
belum 18+
|
Surat
persetujuan orang tua
|
2 + asli
|
Bagi yang
belum 18+
|
Ceklist visa nasional: download
Kelengkapan ceklist visa studi: download
Kelengkapan ceklist visa kursus bahasa: download
Setelah dokumen kalian lengkap, buatlah perjanjian atau Termin di web Kedutaan Besar Jerman. Buatlah perjanjian jauh-jauh hari karena biasanya selalu penuh. Apabila kalian ingin membatalkan perjanjian, tolong batalkan melalui link yang dikirimkan ke kalian, karena kalian bisa kena blacklist akibat tidak memberi kabar kalau kalian batal membuat perjanjian Visa.
Setelah hari-H, kalian datanglah
ke Kedutaan Jerman. Usahakan datang 30 menit sebelum jadwal kalian untuk
menghindari suatu yang buruk terjadi. Nantinya kalian akan diarahkan oleh
satpam kedutaan dan menunggu sesuai dengan jadwal kalian. Setelah itu kalian
akan melalui tempat pemeriksaan, jadi usahakan jangan bawa barang banyak-banyak
untuk mempercepat pemeriksaan karena pemeriksaannya pun cukup ketat.
Nanti kalian akan diarahkan lagi
oleh petugasnya dan ditanya nama kalian. Lalu kalian urutkan dokumen-dokumen
kalian sesuai dengan yang tertera di dinding kedutaan. Oyaa, jangan lupa bawa
pulpen yaa, karena kedutaan tidak menyediakan pulpen. Tunggulah hingga nama
kalian dipanggil. Kemudian kalian akan diwawancarai oleh petugas kedutaan.
Jawabnya harus yang serius yah, jangan bercanda dan mengada-ada karena petugas
kedutaan berhak menolak permohonan Visa kalian. Eits, jangan lupa senyum yaa.
Setelah sukses dalam pengajuan
Visa, kalian perlu bersabar dan menunggu sekitar 6-8 minggu (tergantung
kesibukan imigrasi di Jerman dan kelengkapan dokumen kalian). Lama banget kann,
makanya kalian harus bikin visa jauh-jauh hari sebelum kalian berangkat ke
Jerman. Aku bikinnya terlalu mepet karena uang tabunganku kurang :( Aku terpaksa
membatalkan 4 Aufnahmeprüfung di Stk. Darmstadt, Stk. Kaiserslautern, Stk. ÖSW
Bochum, dan Stk. Köthen-Anhalt. Meski begitu, Tuhan tetap bantu aku dan aku
hanya perlu menunggu Visaku selama 32 hari (+ 4 minggu).
Biaya untuk permohonan
Visa adalah 60 € untuk dewasa dan 30 € untuk anak di bawah 18 tahun. Namun
waktu itu (Mei 2018) aku terkena biaya 75 € atau setara 1.220.000 IDR.
Pastikan uang kalian cukup dan bawa uang kecil juga.
Jadi, ini semua adalah tahapan
yang perlu kalian lakukan di Indonesia sebelum kalian melanjutkan studi di
Jerman. Nahh, ga “gratis” kan kalau mau kuliah di Jerman. Sebelum kalian
berangkat aja butuh modal yang cukup besar. Rincian biaya ini berdasarkan
pengalamanku lohh yaa, jadi tiap orang pasti berbeda-beda tergantung waktu dan cara
masing-masing. Kurs IDR-EUR yang digunakan dalam tulisanku inipun merentang
dari 16.200 IDR hingga 17.000 IDR per 1 €. Semangat ya buat kalian yang ingin
mengejar mimpi kalian hingga ke Jerman. Dulu akupun harus bekerja keras dan
nyambi kerja sekitar 1 tahun lebih untuk menutup segala kekurangan biaya. Gaada
yang mustahil kok jika kalian serius mengejar mimpi kalian, Tuhan pasti akan bukakan
jalan buat kalian.
“Kita tahu sekarang, bahwa TUHAN turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi DIA, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana TUHAN“ – Roma 8:28
Perjuangan meraih asa.
“Kita tahu sekarang, bahwa TUHAN turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi DIA, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana TUHAN“ – Roma 8:28
Perjuangan meraih asa.
👍
BalasHapusThanks kak infonya😚
BalasHapusDasar ninin :p
HapusTerima kasih infonya, sangat membantu
BalasHapusSenang bisa membantu :)
HapusMalam , boleh minta informasinya ga ? Untuk terjemahan dokumen ke bahasa Jerman perjalanan 160 rb dan legalisasi 20 rb . Legalisasi disini maksudnya apa ya? Apakah kita fotocopy sendiri dokumennya dan disananya cap lagi? Soalnya saya terjemahkan ditempat lain juga hanya mendapat 2 set dokumen (perlembar 200rb dan saya tanyakan ke mereka kalo mau cetak lagi harga 100rb/lbr ) dan itu sangat mahal jika misalnya saya ingin 10 set terjemahanterjemahan. Mohon informasinya , terimakasih
BalasHapusHarga penerjemah memang beda-beda. Dulu (thn. 2018) harga legalisasi di tempat Bu Dwi (penerjemah tersumpah) adalah 20rb/hlm, itu sudah beliau fotokopikan sekaligus cap legalisasi. Untuk lebih jelasnya silakan tanyakan beliau. Coba download daftar penerjemah tersumpah yang resmi dari kedutaan Jerman. Saya tidak tahu apakah ada kenaikan harga atau tidak, yang jelas biaya setiap penerjemah memang bermacam2.
HapusMau tanya, sebaiknya mulai persiapan dan daftar untuk studkol itu brp bulan sblm batasnya? misal FH A batasnya 15 Mei 2020, nah saya lbh baik mempersiapkan dokumen dan daftar ke FH A bulan apa? Trims :)
BalasHapusSaranku sih langsung daftar secepatnya setelah semua dokumen lengkap, jangan ditundah2. Mengirim dokumen kalau pakai DHL butuh waktu sekitar 3-7 hari. Lalu beberapa Uni mengirim Zulassung hanya via pos dan itu butuh waktu sekitar 1-4 minggu. Paling aman ya sebulan sebelum Bewerbungsfrist udah selesai daftar2, cuman kalo kepepet ya seminggu sebelum Bewerbungsfrist masih bisa. Buat bikin visa kamu butuh waktu sekitar 3-8 minggu. Dulu aku harus cancel 4 Studkol karna visaku belum jadi tepat waktu.
Hapusoh gitu..trus itu Uni Gottingen yg "bayar uang pendaftaran 40 euro", itu yg ada uang pendaftarannya cuma uni tertentu atau semua uni? trus setahu kk, biasanya pendaftaran FH/Uni dibukanya bulan apa? maaf byk tanya hehe..makasih :)
HapusIya, kalau kamu daftar langsung ke Uni-nya (direkt) biasanya gratis, tapi ada beberapa Uni tertentu yang ada biaya pendaftarannya, contohnya Uni-Göttingen (40 €). Kalau kamu pakai jasa Uni-assist, maka biayanya 75 € untuk Uni pertama, lalu untuk Uni berikutnya dikenakan biaya 30 €.
HapusUntuk pendaftaran biasanya dibuka 3-5 bulan sebelum Bewerbungsfrist (batas akhir pendaftaran), coba kamu cek di web masing2 Uni/Studkol aja.
Untuk daftar Bewerbungsfrist sama contoh soal Anp kamu bisa cek di postku yang ini:
https://frsantoso.blogspot.com/2018/10/kumpulan-soal-aufnahmeprufung.html
Waa makasi banyak yaah informasinyaa, sangat berguna dan bermanfaat sekali buat aku yang berencana tahun depan studi ke jerman. sukses selaluu
BalasHapusSama2, senang bisa membantu. Sukses ya untuk persiapannya :)
HapusTerimakasih banyak atas semua informasinya, sangat membantu sekali.
BalasHapusIzin kak mau tanya, saat kirim dokumen ke uni assist atau direkt, perlu ijazah + rapor bahasa Indonesia yang sudah di legalisir, atau hanya perlu yang sudah diterjemahkan + dilegalisir? Atau perlu kedua-duanya dikirim ?
BalasHapusDua2nya harus dikirim. Kalo via online dijadiin 1 file aja (yang bahasa indo taroh di belakang). Kalo via pos juga, yang terjemahan di depan dan yang legalisir bahasa indo di belakang (semuanya kamu gabungin pake paperclip biar orangnya gampang periksa dokumenmu).
HapusNilai UN berpengaruh tidak ya ?
BalasHapusAsalkan nilai UN-nya di atas 60 semua bisa dapet Zulassung kok, tapi ada beberapa Studienkolleg yang syarat rata2 nilai UN-nya di atas 80 (contohnya ÖSW Bochum).
HapusIjin nanya kak...apa bener uang kuliah disana gratis ya??? Atau ada syarat" lgi untuk uang kuliah yg gratis???...makasi...JBU
BalasHapusUang kuliah di semua universitas negeri gratis kok (kecuali negara bagian Baden-Württemberg). Tapi jangan dibayangin bener2 gaada biaya apapun loh ya, per semester ada yang namanya "Semesterbeitrag". Semesterbeitrag ini bukan uang kuliah, tapi biaya untuk transportasi publik (kereta, U-Bahn, S-Bahn, Trem, Bus, dll.), kartu mahasiswa untuk makan murah di Mensa (kantin), dan untuk perpustakaan. Range Semesterbeitrag itu 68,50€ - 534,12€ (tergantung universitas dan negara bagian), atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 1jt - Rp 9jt per semester. Jauh lebih murah dari di Indonesia kan, tapi perlu diperhatikan juga biaya hidup di Jerman terbilang cukup mahal (sekitar 500-700 € per bulan tergantung gaya hidup dan kota tempat tinggal). JBU juga :)
HapusIjin tanya kak, biasa kan ijazah keluarnya di mei, apakah keburu?
BalasHapusOke ada beberapa kemungkinan nih, contohnya gini ya (ibarat kamu dapat ijazah 30 Mei 2020):
Hapus1. Tanpa gap year: kamu harus sudah punya sertifikat min. B1 ketika lulus SMA, langsung terjemahin dokumen dan kirim berkas untuk WS 2020. Beberapa Studkol pendaftarannya tutup 15 Mei, tapi masih ada yang buka hingga Juni/Juli. Kelemahan: terlalu mepet, ntar pas sampe di Jerman bisa shock, ga bisa pamitan dan kangen2an sama keluarga/teman, cuman bisa daftar di beberapa studkol (karna cuman dikit yang buka pendaftaran sampe Juni/Juli), waktu belajar untuk persiapan tes masuk Studienkolleg terlalu mepet, beli tiket pesawat juga mahal karna mepet.
2. Gap semester: ketika lulus usahain kamu langsung terjemahin dokumen. Lalu kamu masih ada waktu 6 bulan untuk perkuat bahasa Jermanmu dan belajar untuk Aufnahmetest (tes masuk Studienkolleg), bisa daftar ke banyak Studienkolleg. Nanti kamu masuknya kelas SS 2021. Kelemahan: Ketika lulus Studienkolleg biasanya kamu harus nunggu 1 Semester, karena beberapa jurusan kuliah hanya menerima mahasiswa baru untuk WS.
3. Gap year: kamu bisa persiapan secara matang di Indonesia dan bisa matengin bahasa Jermanmu sampe tingkat B2. Nah kalo gap year berarti kamu masuknya kelas WS 2021 dan ketika lulus Studkol bisa langsung kuliah. Kelemahan: kalo kamu gagal tes masuk di semua Studienkolleg, berarti kamu baru bisa masuk kelas SS 2022, alias "ngaret" 1,5 tahun dari yang seharusnya.
*Ket.: SS (Sommersemester - kuliah mulai Maret/April), WS (Wintersemester - kuliah mulai September/Oktober).
Mayoritas pada ambil kemungkinan ke-2 sih, alias gap semester. Aku secara pribadi ambil kemungkinan ke-3 karna beberapa alasan pribadi. Contohnya di Stk. Nordhausen, anak Indo yang masuk kelas SS ada belasan, sedangkan yang masuk WS cuman maksimal lima. Semua ada plus-minusnya dan tiap orang punya waktu dan jalannya masing2 kok. Semangat :)
HapusKak, aku juga dapet kasus yang sama nih, jadi aku telat buat bikin termin visa, padahal udah daftar juga. Aku mau nanya kak, terus buat pembatalannya gimana? trus visanya tetep diproses walaupun mepet dengan Anp?
BalasHapusmakasihh
Asalkan sudah bikin jadwal dan dokumen lengkap, visa bakal tetep diproses kok. Ada baiknya kalo kamu gabisa ikut ANP, kirim E-Mail ke Studkolnya (walau ga gitu penting sih, cuman biar sopan aja). Intinya kamu daftar ke banyak Studkol kan ya? Seandainya visa ga tepat waktu masih ada Studkol lain. Semangat :)
HapusHaloo kak mau tanya untuk apply ke STK Anhalt itu apa kita perlu apply ke UNi-Assist untuk apply ke UNI , karena di poing requirementnya kan mereka minta " formal application/ reservation to university" Boleh bantu dijelaskan gak ini jadi kirimnya dua kali apa gmna yaa
BalasHapusStk. Anhalt gaperlu pake Uni-Assist. Langsung kirim dokumen lengkapnya via pos.
HapusKak bukunya beli dimana?,sama tolong email saya dibalas kak
BalasHapusMau tanya pilih Stk apa perlu dikota yg sm dng fh
BalasHapusTidak harus. Kamu bisa Stk di mana saja kok.
Hapusmau tanya kak, klo Studkol tanpa nilai UN ada ga?
BalasHapussaya lulusan Gontor tidak ada UN soalnya, kebetulan saya
januari mau apply visa aupair, itung2 buat persiapan studkol
setelah aupair/FSJ tahun depannya
dan mungkin minta solusi yang lain
Dokumen yang diperlukan nilai rapor kelas 3 SMA, ijazah, dan SKHUN. Tapi kalau sekolahmu tidak memakai kurikulum nasional, kamu bisa pakai ijazah A-Level atau IB sebagai pengganti SKHUN. Memangnya sekolahmu pakai kurikulum apa?
HapusKak, numpang nanya nih.
BalasHapusDokumen2 utk termin visa itu, kan hampir semua jumlahnya 2 doang ya. Nah, itu mksudnya 2 secara keseluruhan atau per set? Jd klo mslnya per set, brarti butuhnya 4 dong, krna kan dibutuhin 2 rangkap? Danke im Voraus
Maaf baru balas. Itu maksudnya 2 rangkap secara keseluruhan. Karna yang rangkap pertama buat dokumen kedutaan, lalu rangkap kedua bakal dikirim ke jerman oleh pihak kedutaan.
HapusHalo kak, saya mau tanya. Untuk surat motivasi apakah harus menggunakan bahasa Jerman juga?
BalasHapusHalo, sebenarnya boleh dalam bahasa Inggris juga. Tapi si pemeriksa pasti lebih prefeer kalo kamu pake bahasa Jerman. Toh tujuanmu kuliah di Jerman, jadi apa salahnya berusaha nulis dalam bahasa Jerman. Nanti di kuliah juga pakai bahasa Jerman full. Jangan takut salah2 nulis, justru kamu bisa belajar dari kesalahan itu. Oke, semangat :)
HapusMakasih banyak ka, sangat membantu, skrg baru les A1 hampir beres, ka...dokumen untuk daftar Studenkolleg apa aja ya
BalasHapusMaaf baru jawab.
Hapus1. Ijazah SMA + terjemahan
2. Rapot kelas 12 + terjemahan
3. SKHUN + terjemahan (khusus lulusan sebelum tahun 2020)
4. Sertifikat bahasa Jerman (min. B1, disarankan B2)
5. CV dalam bahasa Jerman/Inggris
6. Motivationsschreiben (surat motivasi) dalam bahasa Jerman/Inggris
Ka izin tanya, kira" waktu aufnameprüfung brp bulan setelah pemasukan dokumen ya ?
BalasHapusItu tergantung Studkolnya. Biasanya 1-2 bulan setelah penutupan pendaftaran (Bewerbungsfrist). Bisa dicek di website masing-masing Studkol.
HapusMakasih ka, trus kalo sementara studkol bisa tinggal di stw nggak ?
HapusSaat studkol boleh tinggal di stw kok. Tapi kusaranin ketika kamu udah dapat Zulassung, kamu mesti langsung daftar online ke semua stw tujuanmu. Karna waiting listnya panjang banget biasanya.
Hapushalo frans, Saat ini saya tengah berkuliah di bandung dan berada di semester dua. Apakah saya tetap harus apply ke studkol terlebih dahulu? atau Langsung apply ke Uni? Mohon penjelasannya kawan. Trimakasih.
BalasHapusHalo, kalau ada kerjasama antar Univ, 2 Smt. pertamamu bisa dihitung sebagai Studkol. Seandainya ada pun kamu harus punya sertifikat TestDaf atau DSH2 atau Goethe C2 atau telc C1. Tapi kalau tidak ada kerjasama ya harus ikut Studkol dulu. Kemungkinan lain selain Studkol kamu bisa pakai ijazah A-Level, tapi tetap harus punya sertifikat bahasa seperti yang disebutkan di awal.
HapusHalo kak, taun ini WS 2020 aku mau masuk studkol. Aku ada 4 pertanyaan..
BalasHapus1. Apa ada kuota untuk studkol gak ya? Misalnya, taun ini yg diterima maksimal 5 murid indo, yang dibanyakin murid vietnam. Terus taun depan diperbanyak murid indonya...
2. Kalo aku masuk WS 2020, ntar Feststellungsprüfung nya kan juli 2021.. apakah keburu untuk daftar kuliah WS 2021? Soalnya aku cek, kebanyakan Uni tutup pendaftaran pas 15 Juli.
3. Apa ada yang namanya Studkol favorit? Kalau ada, menurut kakak yang mana...
4. Soal-soal untuk Aufnahmeprüfungen, terutama C-test, penilaiannya itu kurang satu kata aja salah gitu kak?
Auf Ihre Antwort freue ich mich ! Viel Gluck übrigens bei Ihrem Studium!
Hallo, oke kucoba jawab ya:
Hapus1. Tergantung Studkolnya. Ada yang pake kuota, contohnya di Nordie tiap WS anak Indo yang keterima kurang dari 10, tapi kalo SS bisa belasan. Lalu ada yang passing grade, contohnya Hannover, selama nilai ANP di atas passing gradi bisa masuk. Untuk detail tiap Studkol aku kurang tau.
2. Keburu. Jadwal FSP Studkol udah disesuaikan sama Bewerbungsfrist Uni. Asalkan habis dapat Zeugnis kamu mesti langsung gerak ceoat buat daftar2.
3. Ga ada! Orang Jerman gapeduli ranking. Bahkan Uni Jerman yang masuk 100 besar Uni terbaik dunia kurang dari 5. Quote: Di mana pun emas berada, dia akan tetap emas.
4. Kalau c-test, tiap salah 1 huruf aja dikurangin kok nilainya. Salah huruf besar/kecil juga dikurangin nilainya. Wkwkk
Viel Erfolg!!!
Hallo ka, kalau misal aku udah lulus dari univ aku skrg yg di indonesia, apakah kalau mau lanjut cari scholarship ke german harus lanjut ke studkol dulu? Atau gmn ka? Makasi
BalasHapusSelama udah S1 ya tidak perlu Studkol lagi. Tapi untuk lanjut studi tetap perlu sertifikat Bahasa Jerman minimal setara C1/C2 (bisa DSH, TestDaf, Goethe-Zertifikat, atau Telc).
HapusMisi kak, ingin tanya. Saya mau daftar ke FSU Jena, tapi masih bingung soal 'certified copies' yang harus dikirim, kalau saya sudah punya certified copy utk B2 dari Goethe-Institutnya sendiri, apakah masih harus minta legalisir dari kedutaan Jerman lagi? Danke :)
BalasHapusTidak perlu legalisir dari kedutaan lagi kok, karena Goethe-Institut lembaga resmi Jerman.
Hapuskak mau tanya, daftar stk itu lewat uni terus di arahkan ke stk, apa langsung aja ke stk nya? terus lulusan tahun 2020 ini tidak ada UN apakah bisa pakai ijazah saja tanpa Skhun?
BalasHapusDaftar Stk. ada 2 metode: (1) lewat uni-assist dan (2) lewat universitas di Bundesland yang sama dengan Studkol tujuanmu (bukan daftar langsung ke studkolnya). Untuk kebijakan terbaru sepertinya masih dalam proses peralihan, seharusnya mulai angkatan 2020 bisa daftar tanpa SKHUN. Untuk yang lulusnya sebelum tahun 2020 ya tetap harus pakai SKHUN.
BalasHapusIya benar bahwa banyak sekali program beasiswa untuk tingkat master (S2) dan doktoral (S3).
BalasHapusServus Kak, pinggin tahu peluang biasiswa utk s3??
Danke im Voraus
Servus, kalo S3 di Jerman biasanya kerjain proyek dari Uni dan bahkan dibayar. Sistemnya di sini cari Professor, lalu langsung kontak dengan beliau. Syaratnya ya bahasa Jerman min. C1 atau setidaknya TOEFL (tergantung si Profnya mau bimbing dalam bahasa inggris ga).
Hapus
BalasHapusMhn info...apakah ktk daftar program studi yg hendak diambil dg studienkolleg bs bersamaan? Atau ambil studienkolleg dl 1 thn br bs daftar prodi yg diinginkan? Alias ktk brkt ke jerman blm ada kepastian mau kuliah di mana. Trmkh
Jadi kamu daftar ke kampus atau uni-assist sesuai jurusan yang kamu inginkan, lalu oleh pihak kampus kamu akan otomatis diarahkan ke Studienkolleg di Kurs yang sesuai dengan jurusanmu. Nanti setelah lulus Studienkolleg, kamu mesti daftar lagi dari awal ke kampus. Selama jurusanmu non-NC (kursi terbatas), bisa dipastikan akan diterima.
HapusN.b. Setelah lulus Studienkolleg tidak harus masuk ke jurusan yang awal kamu daftar kok. Boleh ganti jurusan dan kampus lain asalkan sesuai dengan Kurs-mu pas Stk.
HapusMisi kak, mau tanya itu kakak apply di hs anhalt köthen syaratnya kan ada disuruh melampirkan 'transcript of record' itu rapor kan kak? Jadi kalo di hs anhalt harus rapor kelas 10 sampai 12 ya?
BalasHapusRapot (kelas 12 aja) + ijazah + skhun (lulusan sebelum tahun 2020). Dalam bahasa Indo + terjemahan Jermannya ya, lalu udah dilegalisiasi oleh sekolah (yang indo) dan penerjemah tersumpah (yang jerman).
HapusJadi "transcript of record" yg diminta hs anhalt itu untuk siswa indonesia berarti rapornya yg kls 12 aja ya. Bingung soalnya biasa kan transcript of record itu kan secara keseluruhan.
HapusItu di web stk anhalt bagian 'application' dibilangnya syaratnya melampirkan 'transcript of records'
HapusItu maksudnya rapor kan? Kelas 12 aja berarti kak? Saya pikir transcript of record itu scr keseluruhan dr kleas 10 sampai 12
Makasih kak
halo ka, mau tanya kalo utk studkol itu pas kita di indonesia kan ya, blm di jermanya?
BalasHapusAnak saya ingin melanjutkan studi ke jerman, saat ini sedang kelas 12, ada beberapa hal yg mau saya tanyakan mengenai biaya2 yg hrs dipersiapkan:
BalasHapus1. Dana yang sebesar € 10.236 itu harus mengendap/di blok terus atau bisa digunakan untuk biaya hidup disana?
Atau setiap bulan saya masih harus menyiapkan dana utk biaya hidup disana?
2. Pada saat studienkolleg, apakah diperbolehkan untuk bekerja part time? Karena ada informasi bahwa selama studienkolleg tidak boleh bekerja.
Terima kasih
1. Deposit €10.236 itu memang dipakai untuk biaya hidup min. 1 tahun (kalau hemat ya bisa lebih). Nah tiap perpanjang visa harus ada uang sejumlah itu di akun bank anak bapak.
Hapus2. Ini tergantung kebijakan negara bagian. Kalau selama liburan sih pasti boleh.
Terima kasih informasinya kak sangat menginspirasi. Kalau boleh tahu belajarnya berapa jam ya sehari untuk ngejar A1-B1 dalam 3 bulan? Dan juga kalau ada tips2 lain boleh sharing hehehe...soalnya saya juga ingin belajar sendiri sampai setidaknya B1 untuk hemat biaya. Vielen dank!
BalasHapusWaktu itu saya ngambil gap year, sehari belajar bahasa Jerman 7-8 jam. Tipsnya ya pake beberapa buku, nonton youtube dalam bahasa jerman, dengerin lagu2 jerman, nonton film dalam bahasa jerman, banyak latihan ngomong sama diri sendiri (kalo ada temen jauh lebih baik), lalu latihan nulis2. Semangat!
HapusMaaf kak... jika sekolah saya tidak mengadakan UN dan tidak mengeluarkan SKHUN, apakah masih bisa tetap mendaftar?
BalasHapusKan meski 2020 ga ada un tetap dapat skhu kan? Tapi namanya jadi SKL
HapusBukannya SKL hanya berlaku sampai ijazah diterbitkan ya?
HapusHalo Kak Fransiskus... Sukses dan sehat selalu.. terima kasih banyak atas informasinya yg sangat detail dan bermanfaat, saya ingin minta info bagaimana cara daftar ke Studienkollegnya kalau sdh ada kak. Terima kasih banyak
BalasHapusKak, bole tanya apakah Surat pemberitahuan terakhir Uni-assist ataupun Vorprüfungsdokumentation (VPD) beneran bisa digunakan untuk menggantikan Einladung dari Studienkolleg untuk Aufnahmeprüfung? Mohon informasinya kak, beberapa hari lagi sudah Termin visa aku dan belum dapat Einladung karena situasi corona sekarang.
BalasHapusHallo, sebenarnya perlu Zulassung dari Studkol, karna nanti dari pihak kedubes akan mengirimkan ke ABH lokasi Studkolmu. Coba kamu kirim E-Mail ke Studkol yang kamu tuju dan tanya apakah dokumen2mu sudah mereka terima. Nanti jawaban E-Mail dari Studkol tujuanmu bisa dilampirkan sebagai surat korespondensi. Mungkin pihak kedubes bisa cari solusi mengingat kondisi terkini yang cukup menyulitkan. Gausah dibatalkan Terminnya, nanti repot kalau mau cari Termin baru.
HapusHalo ka, saya sekarang sedang mempersiapkan diri dengan belajar untuk Aufnahmeprüfung. Saya penasaran, dulu kaka belajar dari mana atau menggunakan buku apa ya? Terima kasih sebelumnya.
BalasHapusHallo, dulu aku belajar dari Musterbeispiele masing2 Stk., aku pernah post soal2 Aufnahmeprüfung di blog ini kok, coba kamu cari aja. Lalu aku juga latihan C-Test dari berbagai macam website dan buku2, contohnya "Mut zur Lücke", dia ada 2 buku. Untuk matematika aku nonton di youtube channelnya "Mathe - simpleclub" dan "Mathe Vorkurs Jörn Loviscach". Viel Erfolg für deine Aufnahmeprüfung!
HapusHai kak, aku kan baru mulai belajar bahasa jerman, aku boleh minta saran untuk belajar bahasa jerman buat pemula kak dan boleh aku tau dimana ya aku bisa cari ebook yang kakak sebutkan di atas? Terimakasih kak
BalasHapusUntuk yang benar2 pemula aku saranin belajar dari YouTube sih (list channelnya ada di bacaan). Lalu beli buku A1 (yang terbaru setauku namanya Netzwerk), ada banyak di OlShop. Kalo kamu bukan tipe yang bisa belajar sendiri, aku saranin cari guru les atau pergi ke kursus bahasa. Semangat!
HapusBuku A1 itu kita dapetin materi dan latihan soal nya juga ya kak dan untuk harga nya sekitar berapaan ya kak? Aku mau les kak tapi belum ada biaya. Aku rencana nya mau cari temen yang lagi belajar bahasa Jerman juga tapi belum ketemu kak. Danke schön kak Frans.
HapusHalo kak, terima kasih banyak untuk artikel ini. Sangat membantu sekalii, jadi baru tahu kalau rapor yang dibutuhkan itu hanya rapor kelas 12.
BalasHapusHalo kak mau tanya, ketika test masuk studkol waktu itu untuk tempa tinggalnya bagaimana ya? Lalu kalau test di berbagai tempat, apakah pindah-pindah tempat tinggal juga?
BalasHapusBisa sewa kamar sementara untuk 1-3 bulan di Airbnb atau Monteurzimmer. Kalau tes di kota lain biasanya PPI setempat menyediakan tempat menginap untuk 1-2 malam. Untuk menghemat biaya transportasi kamu perginya bisa naik Flixbus atau pakai Länder-Ticket atau Quer-durchs-Land-Ticket.
Hapushalo ka, untuk pendaftaran studienkolleg itu bayar ga ya? kalo iya, berapa ka? terus kalo mau daftar di 5 studienkolleg berbeda misalnya, berarti harus bayar 5 kali ya ka?
BalasHapusAda biaya pendaftarannya. Di atas sudah aku jelasin, mungkin harganya sudah berubah. Kamu bisa cek di websitenya Uni-Assist. Untuk Uni yang pendaftarannya direkt bisa langsung dicek di web Uni/Studkol-nya.
HapusHallo kak, thank you untuk artikelnya. Aku ada beberapa pertanyaan nih.
BalasHapus1. Untuk ambil Zertifikat Goethe boleh info latihan-latihanya dari mana aja?
2. Ada tipsnya gak untuk bikin termin saat ajuin visa? Misal kita udah daftar Studienkolleg dan sudah menunggu Zulassungnya beberapa waktu, terus kita bisa mulai buat janjian termin pengajuan visa dulu biar nanti waktu tunggunya tidak terlalu lama atau lebih baik tunggu sampe bener2 dapet Zulassung baru bikin janjian termin utk pengajuan visanya?
3. Untuk terjemahan dan legalisasi ini hanya untuk raport dan ijazah ya? Berarti kalau udh di atas 18 tahun tidak perlu menerjemahkan dan legalisasi akte juga? Atau ada beberapa dokumen lain yang juga harus diterjemahkan dan dilegalisai?
Thank you, semoga bisa dijawab.
Hallo Kara, thanks udah baca blogku. Mungkin ini bisa membantu:
Hapus(1) Di internet banyak kok. Coba cari goethe Modellsatz / Modellprüfung / Modelltest / Übungsmaterialien.
(2) Sebisa mungkin paling lambat 2-3 bulan sebelum keberangkatan sudah dapat Termin untuk pengajuan visa. Buat janjinya sebelum dapat Zulassung bisa kok. Biasanya kamu bakal dapat Zulassungnya sekitar 2-3 bulan sebelum tanggal Aufnahmeprüfung.
(3) Iya, cukup rapot kelas 12 dan ijazah SMA saja. Kalau kamu sudah di atas 18 tahun tidak perlu menerjemahkan akta kelahiran, kecuali kalau kamu dalam waktu dekat akan menikah dengan orang jerman wkwkk
Kak, biasanya isi di VIDEX untuk penanggungjawab di Jerman siapa ya? Mengingat di website studkol hanya tercantum alamat studkol, bukan ansprechpartner
BalasHapusHallo Abi, semua studkol pasti ada ansprechpartnernya kok di websitenya. Kalo tidak tertulis secara eksplisit, maka tulis saja nama dari sekretaris utama dari studkol tersebut.
Hapus